Daun Palma Keringku

Sebentar lagi kita memasuki masa Prapaskah, atau masa persiapan sebelum Paskah, dimulai sejak Rabu Abu pada tanggal 6 Februari 2019, lusa. Pada misa Rabu Abu, abu akan dioleskan pada dahi kita dengan bentuk salib sebagai lambang pertobatan dan mengingatkan kita, bahwa kita ini diciptakan dari debu dan tanah.

Kebetulan 3 minggu yang lalu saya membaca warta gereja dan membaca tentang pengumpulan daun palma kering. Memang setiap tahun pada masa sebelum Rabu Abu umat diminta untuk membawa daun palma kering yang mereka punya untuk diproses menjadi abu yang akan kita pakai pada misa Rabu Abu.

Sejak dulu setiap kali datang ke gereja saat Minggu Palma saya selalu membawa pulang daun yang dipakai saat ibadah. Pada ibadah yang khas dengan lagu “Yerusalem, lihatlah Rajamu!” ini, memang umat diminta untuk membawa daun palma.

Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain

Niat pun muncul untuk memberikan daun-daun palma yang saya punya. Bukan pertama kali keinginan seperti ini muncul, namun selalu merasa sayang atau bahkan lupa untuk memberikan daun-daun tersebut.

Tapi tidak kali ini, muncul pikiran yang kuat, “lebih baik daun-daun ini saya sumbangkan, bermanfaat bagi banyak orang, daripada menjadi pajangan di kamar saya, hanya saya sendiri yang bisa menikmatinya.”

Teringat pula analogi cerita tentang bunga yang tumbuh di pinggir jalan. Seorang anak yang sedang berjalan melihat bunga yang cantik tumbuh di pinggir jalan, apakah bunga itu ia petik, ia nikmati keiindahannya sendirian, lalu bunga itu segera layu; atau membiarkan bunga itu tetap tumbuh sehingga orang lain yang lewat bisa menikmati keindahannya juga.

Akhirnya, Minggu, 24 Februari 2019 saya memutuskan menyumbangkan semua daun palma kering yang sudah saya simpan bertahun-tahun. Totalnya ada 8 batang, setiap tahun 1 batang, karena tahun lalu saya tidak ikut perayaan Minggu Palma, jadi daun yang tertua paling tidak sudah dari 9 tahun yang lalu. Cukup lama juga ya.

Nah, itu tempat meletakan daun palma keringnya, dan masuklah daun-daunku di sana. Semoga mereka bermanfaat dan memberkati banyak orang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *