Walaupun biofuel dikatakan sebagai altenatif dari bahan bakar fosil, bukan berarti dapat mengurangi dari dampak perubahaan iklim, mengurangi harga minyak bumi dan keamanan energi. Biofuel bukanlah satu-satunya jawaban untuk mengurangi masalah energi dan lingkungan. Karena dengan tidak terkontrolnya pemakaian biofuel dapat merugikan lingkungan. Ini telah menjadi perhatian penting berdasarkan dari dampak lingkungan dan sosial dari meningkatnya permintaan atas biofuel. Sangat jelas terlihat adanya indikasi tersebut bahwa sumber energi sangat erat hubungannya dengan tindakan lain seperti politik dan sosial yang berkelanjutan.
Greenpeace memahami bahwa biofuel dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dari sisi transportasi. Greenpeace mendorong ini harus mempunyai batasan dalam pengembangannya dari kinerja pertanian yang berkelanjutan, yang langsung ataupun tidak langsung memimpin dalam perusakan ekosistem alam yang ada. Selanjutnya, biofuel jangan sampai menghalangi kemampuan dari setiap negara untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kedaulatannya.
Hasil biofuel mempunyai dampak pada pengelolaan lahan. Pengembangan dari penanaman biofuel seharusnya tidak merusak dari hutan alam yang tersisa seperti yang sedang terjadi dan suatu trend tidak dapat diterima seperti di Indonesia. Selain itu, keberadaan tanah pertanian adalah sumber daya yang terbatas dan permintaan untuk hasil bioenergi tidak dapat di acuhkan semakin meningkatnya persaingan antara lahan untuk kebutuhan pangan dan non-pangan. Hasil bioenergi tidak dapat bersaing dengan pangan di suatu negara dimana pertanian sangat dibutuhkan untuk kelangsungan ketersediaan bahan pangan. Mengubah keanekaragaman hayati dan kebutuhan pangan yang sangat dibutuhkan di negara berkembang dengan dalih untuk memberi bahan bakar mobil ini adalah suatu pertanyaan yang sangat serius.
Perencanaan dari pemerintah untuk meninjau ulang peraturan tentang biofuel ini adalah langkah yang sangat menggembirakan karena dapat mempertegas langkah-langkah regulasi tentang pengembangan biofuel. Sejauh ini pemerintah, semestinya tidak menlupakan dari pentinganya Program Energi terbarukan/ Renewable Energy (RE) dimana sangat jelas membuktikan lebih baik dan dapat bertahan lama solusi tanpa penyesalan untuk melindungi keamanan energy dan melindungi dari dampak perubahan iklim. Dengan keuntungan untuk solusi krisis energy , tidak ada penyesalaan bila akhirnya bila para majelis tinggi menerima program energy terbarukan.
Sebenarnya masih ada sumber energi lain yang lebih ramah lingkungan, seperti Solar Cell (Sel Surya), dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Kincir Angin). Pengunaan energi dari sumber tersebut sangat ramah lingkungan. Hanya saja pengunaannya belum maksimal, karena efisiensinya masih rendah, dan masih memerlukan banyak dana untuk melanjutkan pengembangannya. Tapi apa salahnya mengeluarkan dana sekarang untuk mencegah kehancuran di masa yang akan datang.. Toh pada akhirnya kita pasti beralih ke sana. Semuanya hanya masalah waktu, Sekarang atau Nanti..
Sumber: Greenpeace
Editor: Herwin
kwkwkwkw……..
Sayang…………….
Woyyyyy……………….buka rubrik curhat dunk…..gw mau curhat neh