Selama ini saya tidak begitu suka teh jenis earl grey, aroma maupun rasanya tidak begitu pas untuk saya.
Sampai tiba hari kemarin, dimana saya hanya punya pilihan earl grey atau chamomile. Saya menginginkan teh yang mengandung kafein untuk menjaga saya tetap segar dan tidak ngantuk. Maka pilihan jatuh kepada earl grey.
Sesaat sebelum menyeduh, saya sempat membaca sedikit sejarah earl grey tea yang tercetak pada bungkus teh yang saya miliki.
Sungguh menarik latar belakang dari earl grey ini.
Bagaimana sebuah rasa mengandung kisah politik, hubungan antar negara, persahabatan, bahkan nyawa seseorang di dalamnya.
Dari situ, saya mencari tahu sedikit lebih dalam lagi cerita yang terjadi dibalik earl grey tea. Saya mencari tahu apa itu bergamot, yang adalah salah satu jenis jeruk, dari mana asal nama earl grey, dan lainnya.
Ternyata, setelah saya sedikit lebih mengenal apa itu earl grey, saya mulai dapat menikmatinya.
Saya dapat merasakan aroma dan rasa dari jeruk bergamot, bahkan sedikit membayangkan bagaimana keadaan saat itu. Ungkapan terima kasih dan persahabatan yang terlarang.
Pengenalan dapat membuat kita merasakan sesuatu yang berbeda, lalu mendapatkan makna dari apa yang kita rasakan.
Benar juga, tak kenal maka tak sayang.