Performa Sebuah Tim Sama Dengan Performa Anggota Terburuknya

Pernah mendengar atau membaca bahwa performa sebuah tim bukan ditentukan oleh anggota terbaiknya, tetapi oleh anggota terburuknya? Ya, itulah hukum mata rantai. Hukum ini merupakah salah satu dari “17 Indisputable Laws of Teamwork by John Maxwell”

[slideshare id=24855479&doc=17indisputablelaws-130801221421-phpapp02]

Mengapa disebut hukum mata rantai? Karena hal ini bisa kita analogikan dengan rantai, kekuatan rantai ditentukan oleh mata rantai yang paling lemah. Jika kita menarik kedua ujung rantai hingga putus, mata rantai yang paling lemah yang akan pecah, dengan pecahnya mata rantai itu, hancurlah kesatuan rantai tersebut.

Pengaruh mata rantai yang lemah di dalam tim

Anggota yang lebih kuat mengenali anggota yang lebih lemah
Mata rantai yang lemah tidak bisa disembunyikan, kecuali dalam kelompok orang yang sama-sama lemah. Jika ada anggota yang kuat dalam tim, mereka selalu tahu siapa yang tidak memiliki prestasi yang setara dengannya atau dengan anggota yang lain.

Anggota yang lebih kuat harus membantu anggota yang lebih lemah
Ketika menghadapi anggota yang lemah dalam tim, hanya ada dua pilihan: mengabaikan orang itu dan membiarkan seluruh anggota tim menderita atau membantunya dan membuat tim lebih sukses. Namun perlu diingat, tidak ada orang yang senang terus menerus “membantu”.

Anggota yang lebih kuat menjadi marah pada anggota yang lebih lemah
Baik anggota yang lebih kuat membantu atau tidak, hasilnya akan selalu sama : Kemarahan. Tidak seorang pun ingin terus – menerus kalah / tertinggal karena orang yang sama atau harus mengerjakan tanggung jawab orang lain.

Anggota yang lebih kuat kurang efektif
Membawa beban orang lain sebagai tambahan beban akan mengorbankan kinerja anggota yang lain. Jika dilakukan untuk jangka waktu yang lama, seluruh timnya akan menderita.

Anggota yang lebih kuat mempertanyakan kemampuan pemimpin
Setiap kali pemimpin mengijinkan mata rantai yang lemah menjadi bagian dari tim, anggota tim yang terpaksa menggantikan orang lemah mulai meragukan keberanian dan kepekaan pemimpin itu. Pemimpin akan kehilangan rasa hormat dari para anggota ketika tidak menangani para anggota yang buruk dengan benar.

Jika kita memberi poin 10 untuk anggota dengan performa baik dan 5 untuk anggota dengan performa kurang baik. Ketika mereka bersinergi maka hasilnya akan seperti ini:

Orang-orang berbakat = 10 x 10 x 10 x 10 x 10 = 100.000
Satu orang tidak berbakat = 10 x 10 x 10 x 10 x 5 = 50.000

Perbedaannya mencapai 50% hanya karena ada satu orang yang kurang baik dalam tim. Mungkin untuk sementara tim dengan anggota kurang baik ini masih bisa bergerak, namun dalam jangka waktu yang panjang, mata rantai yang lemah sesungguhnya akan membuat tim kehilangan gairah dan menghalangi kemampuan tim untuk terus maju dan berkembang.

Ironisnya, jika dibandingkan dengan anggota yang lebih kuat, mata rantai yang lemah tidak terlalu memedulikan kelemahan dan kekurangan mereka.

Bagaimana mengenali mata rantai yang lemah

Law of ChainWalaupun kita memiliki visi dan percaya bahwa sasaran yang kita buat bagus serta bermanfaat, bukan berarti bahwa semua orang pasti mau mengikuti. Tim bukanlah semua orang yang kita inginkan:

  • Tidak semua orang mau ikut
    Ada orang yang takkan mau ikut. Persoalannya adalah sikap mereka. Mereka tidak mau berubah, bertumbuh atau menaklukan hal baru. Mereka pegang erat-erat status quo dan bertahan pada comfort zone nya. Yang dapat Anda perbuat kepada orang orang yang masuk kategori ini adalah mengucapkan terima kasih atas kontribusi mereka di masa lalu dan terus maju.
  • Tidak semua orang harus ikut
    Tidak semua orang harus ikut karena itu adalah urusan mereka. Mereka memiliki rencana rencana lain, dan ke mana Anda menuju belum tentu tempat yang tepat bagi mereka. Yang terbaik dapat Anda lakukan bagi orang ini adalah mendoakan mereka, dan sebisa mungkin membantu dalam perjalanan mereka agar sukses dalam upaya mereka mencapai tujuannya.
  • Tidak semua orang bisa ikut
    Dalam hal ini persoalannya adalah kemampuan. Belum tentu mereka mampu mengikuti rekan rekan satu tim lainnya atau membantu kelompok menuju ke tempat yang ingin dituju bersama. Orang yang tidak bisa ikut memiliki ciri-ciri:

    • Mereka tidak dapat mengimbangi kecepatan anggota tim lainnya
    • Mereka tidak bertumbuh di bidang tanggung jawab mereka
    • Merkea tidak melihat gambaran besarnya
    • Mereka tidak mau memperbaiki kelemahan mereka
    • Mereka tidak mau bekerjasama dengan yang lain
    • Mereka tak dapat memenuhi tanggung jawab mereka

Jika ada anggota tim yang menunjukkan salah satu karakter diatas, akuilah bahwa mereka mungkin mata rantai yang lemah. Itu belum tentu berarti bahwa mereka orang jahat.

Apakah yang harus dilakukan kalau seorang anggota tim terus menerus gagal memenuhi harapan, bahkan setelah dilatih , didorong, dan diberikan peluang untuk tumbuh?

Ayah saya mengatakan : “Air akan mecari keseimbangannya sendiri”. Seseorang yang menjadi mata rantai yang lemah dalam tim yang satu mungkin saja mampu menjadi bintang dalam tim lainnya. Kita perlu memberi orang tersebut peluang untuk menemukan tingkatannya di tempat lain.

Apakah kita memiliki mata rantai yang lemah dalam tim kita? Atau justru kita sendiri adalah mata rantai itu? Bertindak. Berubah.

Sumber:
Hukum Mata Rantai | 17 Hukum Teamwork
Dipecat atau Dikembangkan?
Hukum Mata Rantai

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *