Sebelumnya saya sudah pernah menulis tentang arti kata-kata atau istilah yang sering muncul belakangan ini, khususnya terkait dengan pandemi COVID-19, di sini: Arti Kata Dalam Masa COVID-19. Pada tulisan itu saya membahas arti kata-kata seperti lockdown, social distancing, herd immunity, pandemi, epidemi, super spreader, dan lain-lain.
Ternyata, selain itu, masih banyak kata-kata yang baru belakangan ini sering kita dengar. Maka dari itu, saya buat kelanjutan dari tulisan saya sebelumnya, semoga berguna dan mencerahkan.
Istilah COVID-19 Dalam Hal Medis
Ventilator adalah mesin yang digunakan sebagai alat bantu pernapasan. Ventilator digunakan untuk pasien yang tidak mampu bernapas sendiri agar pasien mendapatkan asupan oksigen yang cukup seperti ketika bernapas normal. Ventilator berkerja dengan memompa udara agar oksigen tersalur ke paru-paru, lalu berhenti beberapa saat agar udara keluar dari paru-paru.
Ventilator merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam perang melawan COVID-19 saat ini karena banyak pasien yang mengalami kesulitan bernapas. Beberapa pabrik seperti Tesla dan General Electric mengganti lini produksinya untuk membuat ventilator. Lebih lengkap mengenai ventilator dapat dibaca di: Mengenal Ventilator, Manfaat, dan Kekurangannya.
Rapid test adalah salah satu metode tes untuk menentukan apakah seseorang positif terinfeksi COVID-19 atau tidak. Rapid test dilakukan dengan memeriksa sample darah seseorang, apakah darah mengandung antibodi atau tidak. Antibodi adalah produk dari respon tubuh terhadap infeksi virus. Jadi, jika antibodi IgG dan IgM terdeteksi dalam darah, artinya ada infeksi.
Karena antibodi baru terbentuk sekitar 7 hari setelah infeksi, maka jika rapid test pertama dinyatakan negatif, perlu dilakukan rapid test kedua 7-10 hari setelah rapid test pertama untuk benar-benar memastikan tidak ada infeksi. Namun, ketika rapid test dinyatakan positif, baik itu di tes pertama maupun tes kedua, maka perlu dilakukan swab test untuk memastikan apakah infeksi yang terjadi itu akibat virus COVID-19 atau virus lain.
Dengan kata lain, rapid test ini adalah metode untuk menentukan apakah seseorang mengalami infeksi virus atau tidak. Rapid test menjadi “saringan” agar tidak semua orang harus menjalani swab test. Karena rapid test cenderung lebih murah dan cepat. Hasil rapid test dapat diketahui dalam 10-15 menit.
Swab test adalah metode mendapatkan sample untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak. Swab test, sesuai dengan namanya, dilakukan dengan mengambil sample cairan lendir di hidung atau tenggorokan. Sample tersebut kemudian diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) yang hasil akhirnya adalah ditemukan atau tidak ditemukan virus SARS-COV2, yang menyebabkan COVID-19, dalam sample tersebut.
Swab test adalah metode tes yang akurat namun mahal, rumit, dan lama. Pemeriksaan sample harus dilakukan di laboratorium dan membutuhkan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari, apalagi dengan kondisi over kapasitas seperti sekarang.
PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah metode pemeriksaan untuk mendeteksi ada tidaknya virus dalam sample. PCR dilakukan dengan mencocokan DNA dan RNA dari sample yang diambil dengan DNA SARS-COV2, jika cocok maka sample dan orang tersebut positif terinfeksi COVID-19, jika tidak, berarti negatif.
APD (Alat Pelindung Diri) adalah alat-alat yang digunakan untuk melindungi dari penularan virus khususnya COVID-19. Yang termasuk dalam APD antara lain:
- Masker bedah (medical/surgical mask)
- Respirator N95
- Pelindung Mata
- Pelindung wajah
- Sarung tangan pemeriksaan
- Sarung tangan bedah
- Gaun sekali pakai
- Coverall medis
- Heavy duty apron
- Sepatu boot anti air
- Penutup sepatu
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan buku panduan resmi standard APD untuk menangani COVID-19, penjelasan detail untuk setiap alat dapat dilihat di sini: Buku Standar Alat Pelindung Diri (APD) Dalam Manajemen Penanganan Covid-19.
Hand sanitizer adalah cairan atau gel yang digunakan untuk mengurangi/membunuh agen infeksi di tangan. Hand sanitizer bisa digunakan sebagai alternatif mencuci tangan dengan air dan sabun. Hand sanitizer biasanya mengandung alkohol diatas 60%.
Hand sanitizer berbasis alkohol membunuh sebagian besar bakteri, jamur, dan beberapa virus. Konsentrasi alkohol optimal untuk membunuh bakteri adalah 70% hingga 95%. Hand sanitizer yang mengandung setidaknya 70% alkohol (terutama etil alkohol) membunuh 99,9% bakteri di tangan 30 detik setelah aplikasi dan 99,99% hingga 99,999% dalam satu menit.
Inkubasi adalah masa dimana suatu penyakit masuk ke dalam tubuh sampai gejala penyakit tersebut mulai dirasakan.
Dalam hal COVID-19, menurut WHO, inkubasi terjadi antara 2-14 hari dengan rata-rata selama 5-6 hari. Artinya seseorang yang terpapar virus SARS-COV2 pada hari H akan mulai menunjukkan gejala seperti demam, batuk, gangguan pernapasan pada hari ke H+2 sampai H+14. Maka dari itu seringkali karantina untuk COVID-19 ini dilakukan selama 14 hari, jika dalam 14 hari tidak ada gejala yang muncul artinya sudah aman.
Pingback: Arti Kata Dalam Masa COVID-19 | Herwin Lab