Riset ilmiah soal kandungan dan manfaat medis bawang putih baru dimulai pada penghujung abad ke-19. PW Semmler, seorang ilmuwan Jerman, merupakan orang pertama yang melakukannya. Yang unik, pintu masuk penelitiannya adalah mencari penjelasan soal bau tajam yang dikeluarkan tanaman bernama latin Allium sativum itu.
Dari penelitiannya, Semmler menyimpulkan, bau tajam bawang putih muncul karena dialil disulfida. Sebagai kesimpulan lanjutan, Semmler menyatakan bahwa diasil disulfida merupakan zat aktif utama dalam bawang putih.
Sesudahnya, ia mengumumkan bahwa Alisin adalah zat aktif utama dalam bawang putih dan penghasil bau menyengat di bawang putih. Tapi, kabar terpenting: Alisin merupakan zat yang amat ampuh sebagai antibiotik.
Cavallito menyatakan, saking ampuhnya, jika satu bagian dipecah sampai 85 ribu bagian, kemanjuran Alisin sebagai antibiotik tak berkurang. Kandungan lain pada bawang putih adalah germanium. Fungsi zat ini adalah membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
Kegunaan Bawang Putih:
1. Meningkatkan stamina. Tadashi Watanabe, seorang sarjana biologi Jepang, pernah melakukan riset soal ini dengan menggunakan tikus. Para tikus itu dibagi dua. Kelompok pertama, diberikan makanan biasa. Kelompok kedua, diberikan makanan yang kaya dengan bawang putih.
Setelah beberapa waktu, kedua kelompok tikus itu dicemplungkan ke sebuah kolam. Watanabe menemukan, tikus-tikus dari kelompok kedua sanggup berenang lebih jauh ketimbang tikus-tikus dari kelompok pertama.
2. Menambah gairah seksual.
3. Ampuh melawan flu. Lazimnya, dengan istirahat dan mengonsumsi makanan bergizi, flu bisa lenyap. Namun, adakalanya ditemui juga flu yang “membandel”: sudah beristirahat dan menjaga asupan gizi, eh tak juga mau pergi. Di sini, bawang putih bisa membantu. Penjelasan logisnya adalah lantaran bawang putih mengandung germanium.
4. Meminimalkan risiko kanker. Khususnya, kanker lambung dan usus besar. Sebuah penelitian yang dilakukan tim University of Minnesota, Amerika Serikat, menyimpulkan, peluang terserang kanker turun 50% pada wanita usia lanjut yang rutin mengonsumsi bawang putih. Sementara, sel-sel kanker prostat ternyata hanya tumbuh seperempat kecepatan normal bila penderitanya mengonsumsi bawang putih.
Di luar empat manfaat tersebut, masih ada sederet kegunaan bawang putih. Yaitu, menghilangkan insomnia, membantu pengobatan TBC, mengurangi sembelit, mengontrol gejala diabetes, melangsingkan tubuh, meringankan reumatik, serta mengurangi gangguan di masa menopause.
Cuma, jika Anda memakannya mentah-mentah, ada dua reaksi negatif yang mungkin muncul. Pertama, bisa membakar jaringan dalam mulut karena semburan panasnya. Kedua, terutama buat orang yang perutnya rentan, bawang putih bisa mengganggu pencernaan dan juga menimbulkan rasa panas di perut.
Namun, jangan pernah membekukan bawang putih. Sebab, tindakan tersebut bakal merontokkan susunan sel-selnya. Jika sekadar menaruh bawang putih di lemari es, khasiatnya bisa dipastikan masih aman tersimpan.
Sumber: JDC
Editor: Herwin
Awesome blog I enjoyed reading your information