Apa sih intrapersonal skill itu? Intrapersonal dari kata “intra” dan “personal”. Menurut KBBI, intra berarti di dalam dan personal berarti pribadi atau perseorangan. Skill artinya kemampuan / keahlian / keterampilan. Jadi, intrapersonal skill adalah kemampuan untuk memahami atau mengendalikan sesuatu yang ada di dalam diri sendiri, baik itu perasaan maupun pikiran.
Yang termasuk dalam intrapersonal skill ini seperti rasa percaya diri, penilaian terhadap diri sendiri atau gambar diri, pengendalian emosi, kesabaran, motivasi, tanggung jawab, kedisiplinan, open mindedness, pesimis / optimis, inisatif, kemandirian, kemauan untuk belajar dan diajar, keterbukaan untuk berubah, dan hal-hal semacam itu yang kita kenal dengan karakter, sifat, atau kepribadian.
Kalau kita sering mendengar istilah soft skill, soft skill ini terdiri dari dua jenis kemampuan, yaitu intrapersonal skill (dengan diri sendiri), dan satunya lagi adalah interpersonal skill (dengan orang lain).
Apa yang terlihat dari luar terpancar dari dalam.
Intrapersonal skill menjadi sangat penting karena dari dalam diri timbul segala perasaan, niat, dan pemikiran. Inilah reaktor diri kita, pondasi diri kita, dimana semuanya emosi terbentuk, dimana semua interaksi ditafsirkan dan diartikan, dimana semua tindakan dan perkataan dimulai. Maka kita harus benar-benar mengasah kemampuan intrapersonal ini agar apa yang keluar dari diri kita dan terlebih lagi, apa yang ada di dalam diri kita adalah hal-hal yang positif.
Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.
Lukas 6:45
Pernah kan kita melihat orang yang mudah sekali terpancing amarah? Ketika usulannya dipertanyakan / didebat langsung nada bicaranya meninggi? Atau malah menarik diri karena merasa tidak dihargai / tidak didengarkan? Dan malah menyimpan dendam dengan orang tersebut?
Pernah kan kita melihat orang yang ketika melakukan suatu kesalahan ketika ditegur malah ngambek dan melarikan diri dari tanggung jawab, bahkan lebih parah lagi merasa benar dan mencari pembenaran bahwa apa yang dia lakukan sudah sepantasnya?
Pernah dong melihat orang yang bossy, merasa harus dimengerti tapi tidak mau mengerti orang lain, merasa apa yang dikatakannya / dilakukannya tidak perlu dijelaskan dan sudah pasti benar? Meledak-ledak ketika tidak dituruti. Nyinyir, suka menyindir, mengeluarkan kata-kata pedas.
Pernah pasti kan melihat orang yang punya prinsip sangat kaku, tidak menerima kritik, tidak mau berubah, tidak mau mengikuti perkembangan zaman? Yang benar hanya cara saya, orang lain salah, atau, ya boleh lah orang lain benar, tapi pasti saya yang paling benar. Kalau terbukti dia salah, dia akan diam-diam saja, kalau orang lain salah dia akan menyindir “tuh kan.. udah gue bilang.. “. Kalau dia benar, dia akan membanggakan diri, kalau orang lain benar, dia akan diam-diam saja dan ikut menikmati hasilnya.
Pernah kan berhubungan dengan orang yang tidak mau mengerti penjelasan dan maksud orang lain? Karena ketika berdiskusi / bertukar pikiran goalnya adalah mengalahkan orang lain agar terlihat benar daripada benar-benar mencari ide yang terbaik untuk kepentingan bersama.
Pernah kan berinteraksi dengan orang yang pesimis? Yang sedikit-sedikit bilang, susah lah, ga bakal jalan lah, pasti ga bisa, pasti rugi, ga bakal ada yang mau, ga bakal sanggup, ga bakal jadi, dan lain-lain. Dan sementara dia berpendapat seperti itu, ternyata dia sediri tidak punya solusi yang lebih baik, jangankan lebih baik, sekedar idepun tidak.
Intrapersonal skill seseorang memang tidak akan sempurna, tidak ada orang yang benar-benar dapat menyenangkan semua orang. Tapi paling tidak kita harus berusaha untuk memiliki dasar yang benar setiap kali kita bertindak.
Intrapersonal skill memang bukan sesuatu yang dapat dibentuk dengan mudah, bukan sesuatu yang dapat dipelajari seperti hard skill. Intrapersonal skill merupakan seuatu yang terbentuk dari pengalaman, teladan, dan kondisi lingkungan yang dipertajam dari waktu ke waktu.
Mengasah intrapersonal skill harus dimulai dari diri sendiri, dimulai dari pengakuan dan kesadaran diri bahwa saya kurang baik dalam hal-hal ini, lalu dilanjutkan dengan keinginan untuk memperbaiki diri, dan mengusahakan perbaikan itu dengan kesadaran penuh.
Apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan intrapersonal skill?
Misalnya dengan membaca buku-buku atau menonton video pengembangan diri, bermeditasi dan introspeksi diri, memberi jeda setiap kali sebelum berbicara atau bertindak untuk berpikir dengan jernih dan positif, menyadari emosi dalam diri “saya sedang marah”, mengganti kata-kata yang negatif dengan kata-kata positif, afirmasi, mengubah lingkungan, bergaul dengan orang-orang yang lebih positif, latihan pernapasan, berusaha mengerti maksud dari orang lain daripada langsung terpancing amarah (sumbu pendek), dan berdoa.
Semoga kita bisa memperbaiki dan terus mengembangkan intrapersonal skill kita, agar kita menjadi pribadi yang menyenangkan dan memiliki hidup dengan bahagia.
Pingback: Interpersonal Skill, Terpancar Dari Dalam – Herwin Lab