Ada 7 macam vaksin COVID-19 yang diberitakan akan digunakan oleh Indonesia. Vaksin tersebut antara lain: Sinovac, Sinopharm, Pfizer – BioNTech, Oxford – AstraZeneca, Novavax, Moderna, dan Vaksin Merah Putih oleh Bio Farma. Apa perbandingan dan perbedaan dari ketujuh vaksin tersebut?
Indonesia sudah memulai program vaksin COVID-19 pada 13 Januari 2021. Vaksin COVID-19 pertama disuntikan pada Presiden Indonesia, Joko Widodo, diikuti beberapa tokoh lainnya dan disiarkan secara langsung dengan harapan membawa keyakinan bagi masyarakat bahwa vaksin ini aman. Vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinovac.
Sinovac adalah vaksin COVID-19 pertama dan satu-satunya yang layak digunakan di Indonesia untuk saat ini. Vaksin ini berasal dari China. Menurut pengujian yang dilakukan oleh BPOM, efikasi dari vaksin Sinovac di Indonesia sebesar 65,3%. Sampai saat ini sudah sekitar 1,6 juta orang Indonesia yang sudah mendapatkan suntukan vaksin Sinovac.
Bagaimana dengan vaksin COVID-19 yang lain? Apakah efikasinya lebih tinggi? Apakah aman? Apa lebih baik kita ikut vaksin sekarang dengan Sinovac atau menunggu vaksin yang lain? Kapan vaksin COVID-19 yang lain bisa digunakan?
Perbandingan 7 Vaksin COVID-19 di Indonesia
Sinovac | Sinopharm | Pfizer – BioNTech | |
---|---|---|---|
Program | Pemerintah | Mandiri | Pemerintah |
Tempat Vaksin | RSUD, Puskesmas | Rumah sakit swasta, fasilitas swasta lainnya | RSUD, Puskesmas |
Asal | China | China | USA – Jerman |
Metode | Virus yang dimatikan / inactivated vaccine | Virus yang dimatikan / inactivated vaccine | mRNA |
Metode tradisional telah berhasil digunakan dalam berbagai vaksin seperti rabies. Bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan untuk membuat antibodi melawan virus. | Metode tradisional telah berhasil digunakan dalam berbagai vaksin seperti rabies. Bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan untuk membuat antibodi melawan virus. | Berbasis versi sintetis molekul virus SARS-CoV-2 yang disebut mRNA. Setelah vaksin disuntikkan, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi. | |
Efikasi | 65,3% (Indonesia) 50,4% (Brazil) 91,25% (Turki) | 79% 86% (Uni Emirat Arab) | 95% |
Keamanan | Efek samping ringan, maksimal 3 hari | Efek samping ringan | Efek samping ringan |
– Pingsan setelah vaksin karena kurang tidur dan belum makan – Ada case meninggal karena covid setelah vaksin | – Norway: 29 lansia dengan penyakit bawaan yang serius meninggal | ||
Negara Menggunakan | 6 | 14 | 66 |
APPROVED FOR USE IN: China. EMERGENCY USE IN: Azerbaijan, Brazil, Chile, Colombia, Hong Kong, Indonesia, Laos, Mexico, Philippines, Thailand, Turkey, Uruguay. | Almost a million people in China had received the vaccines. APPROVED FOR USE IN: Bahrain, China, United Arab Emirates. EMERGENCY USE IN: Argentina, Cambodia, Egypt, Guyana, Hungary, Iraq, Jordan, Nepal, Pakistan, Peru. LIMITED USE IN: Serbia, Seychelles. | APPROVED FOR USE IN: Bahrain, Brazil, New Zealand, Saudi Arabia, Switzerland. EMERGENCY USE IN: Argentina, Australia, Canada, Chile, Colombia, Costa Rica, Ecuador, European Union, Hong Kong, Iceland, Iraq, Israel, Japan, Jordan, Kuwait, Lebanon, Malaysia, Mexico, Mongolia, Norway, Oman, Panama, Peru, Philippines, Qatar, Serbia, Singapore, Tunisia, United Arab Emirates, United Kingdom, United States. Emergency use validation from the World Health Organization. | |
Penyimpanan | 2-8 Celcius | 2-8 Celcius | -25 to -15 Celcius |
Available | Available | Akhir Maret 2021 + BPOM MUI | Pertengahan Juni 2021 + BPOM MUI |
Sinovac | Sinopharm | Pfizer – BioNTech |
Oxford – AstraZeneca | Novavax | Moderna | |
---|---|---|---|
Program | Pemerintah | Pemerintah | Mandiri |
Tempat Vaksin | RSUD, Puskesmas | RSUD, Puskesmas | Rumah sakit swasta, fasilitas swasta lainnya |
Asal | Inggris | USA | USA |
Metode | Vektor adenoviral rekombinan | Protein subunit | mRNA |
Menggunakan sebagian kecil materi genetik dari patogen SARS-CoV-2, untuk memicu respons imun. | Protein yang dibuat khusus untuk meniru protein pada virus Corona. Protein tersebut akan memicu reaksi antibodi untuk melawan virus Corona dan mencegah infeksi. | Berbasis versi sintetis molekul virus SARS-CoV-2 yang disebut mRNA. Setelah vaksin disuntikkan, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi. | |
Efikasi | 62,1% (Indonesia) | 89,3% (Inggris) | 94,1% |
Keamanan | Efek samping ringan | Efek samping ringan, maksimal 2 hari | |
Negara Menggunakan | 50 | 28 | |
EMERGENCY USE IN: Algeria, Argentina, Australia, Bangladesh, Bhutan, Brazil, Chile, Dominican Republic, Egypt, El Salvador, European Union, Iceland, India, Iraq, Kuwait, Maldives, Mexico, Mongolia, Morocco, Nepal, Nigeria, Norway, Pakistan, Philippines, Saudi Arabia, Seychelles, Sri Lanka, South Africa, South Korea, Thailand, United Kingdom, Vietnam. Emergency use validation from the World Health Organization. | Supply 110 million doses to the United States by June. They also have an agreement with other countries, including the United Kingdom, Canada, Australia and South Korea. | APPROVED FOR USE IN: Switzerland. EMERGENCY USE IN: Canada, European Union, Iceland, Israel, Mongolia, Norway, Qatar, Singapore, United Kingdom, United States. | |
Penyimpanan | 2-8 Celcius | -20 Celcius | |
Available | Available | Belum | Belum |
Oxford – AstraZeneca | Novavax | Moderna |
Vaksin Merah Putih tidak saya masukan ke dalam tabel karena belum dapat digunakan.
Dari perbandingan yang ada, 3 vaksin COVID-19 yang paling memungkinkan adalah Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer. Karena 3 vaksin lainnya belum begitu terdengar kabarnya di Indonesia.
Mendapatkan vaksin Sinovac sesegera mungkin merupakan pilihan yang cukup bijak, mengingat vaksin Sinopharm dan vaksin Pfizer belum tiba di Indonesia, dan setelah tiba nanti masih harus melalui tahap uji oleh BPOM dan MUI yang mungkin akan memakan waktu 3 bulan. Selain itu, sesegera mungkin karena menghindari kemungkinan beredarnya vaksin palsu, atau stok vaksin yang keburu habis. Sinovac juga sudah disuntikan ke lebih dari 1 juta orang Indonesia, dan sejauh ini belum ada berita mengenai efek samping yang berarti.
Vaksin Sinopharm juga cukup layak ditunggu mengingat efikasi yang ditawarkan lebih baik dari Sinovac, yaitu 79%, dan telah digunakan oleh lebih banyak negara. Namun kita mungkin harus menunggu sampai bulan Juni – Juli 2021 jika vaksin ini benar-benar tiba di Indonesia pada akhir Maret 2021. Dan, Sinopharm akan diberikan melalui jalur mandiri (Vaksin Gotong Royong), yang bagaimana prosedurnya kita belum tahu. Apakah akan terjadi perebutan? Apakah stoknya cukup?
Pfizer adalah vaksin yang terbaik sejauh ini, dengan efikasi 95% dan telah digunakan oleh sangat banyak negara. Namun, lagi-lagi, tiba nya vaksin ini masih butuh waktu yang lama ditambah lagi proses uji oleh BPOM dan MUI, kemungkinan baru siap sekitar bulan September 2021. Pfizer akan digunakan sebagai vaksin pemerintah, yang artinya tidak boleh digunakan untuk jalur mandiri. Siapa yang akan mendapat vaksin ini? Apakah masyarakat umum?
Semoga kita bisa mendapatkan vaksin COVID-19 yang tepat, semoga pandemi COVID-19 segera berakhir. Tetap jalankan protokol kesehatan, jangan kendor!
Semoga bermanfaat.