Sebelum ini saya pernah bercerita bahwa saya mengganti/menambah harddisk dengan SDD, dimana saya perlu memindahkan seluruh isi harddisk lama saya ke SSD, terutama OS (Windows) dan aplikasi-aplikasi, agar efek SSD nya lebih terasa.
Semua aplikasi berjalan dengan normal, tidak ada yang perlu install ulang, tidak ada broken link, bahkan penataan desktop saya sama persis seperti sebelumnya. Semuanya sama, kecuali performa kecepatan yang meningkat berkali-kali lipat. Menghidupkan komputer dibawah 10 detik, buka-buka file serba cepat, buka aplikasi cepat.
Komputer Lemot? Ganti Harddisk Dengan SSD
Nah, bagaimana caranya agar bisa mengganti harddisk dan memindahkan OS (Windows), aplikasi, dan data-data tanpa perlu install ulang?
Saya menggunakan Macrium Reflect. Macrium Reflect adalah aplikasi yang bisa kita gunakan untuk cloning isi harddisk kita ke harddisk yang baru, tersedia versi gratis (free), dan versi gratisnya pun sudah cukup untuk tujuan kita ini. Penggunaannya sangat mudah, hanya drag and drop, lalu jalankan proses cloning, tunggu beberapa saat, semua selesai.
Langkah-Langkah Cloning Harddisk
- Pasang harddisk/SSD baru kalian
- Download, install, dan jalankan aplikasi Macrium Reflect
- Macrium Reflect akan menampilkan list harddisk yang terdetect oleh komputer, sorot harddisk lama yang ingin kalian pindahkan isinya, akan muncul pilihan “Clone this disk” dan “Image this disk”.
- Pilih “Clone this disk“
- Muncul sebuah layar baru berisi source dan destination disk (disk dimana data lama berada dan disk kemana data akan dicopy) lengkap dengan drive-drive yang ada pada harddisk tersebut
- Drag dan drop (tarik) drive yang ingin kalian copy dari harddisk lama (source) ke harddisk/SSD baru (destination)
- Dalam proses ini kalian juga bisa mengecilkan atau membesarkan ukuran drive pada harddisk/SSD baru selama memungkinkan (tidak lebih kecil dari ukuran data, dan tidak lebih besar dari free space harddisk/SSD) dengan memilih “Clonned Partition Properties”
- Jika sudah selesai megatur drive yang akan dicopy, klik Next
- Akan muncul halaman konfirmasi rangkuman proses cloning yang akan kalian lakukan, pastikan semua sudah benar, klik Finish
- Akan muncul halaman Backup Save Option, centang hanya “Run this backup now”, lalu klik OK
- Cloning akan berjalan, tunggu hingga selesai, data Anda sudah pindah dan siap digunakan
Tips Cloning Harddisk
- Buang data-data yang tidak diperlukan dan pindahkan data-data yang ukurannya besar (video dan gambar) ke penyimpanan eksternal untuk sementara, buat ukuran disk lama seminim mungkin. Hal ini akan sangat membantu terutama jika ukuran harddisk/SSD baru Anda lebih kecil dari harddisk lama, agar saat penyusunan drive (langkah 6 dan 7) data yang benar-benar utama (OS dan aplikasi yang terinstall) tidak kehabisan ruang.
- Membersihkan data-data yang tidak diperlukan dan memindahkan sementara data-data yang berukuran besar juga membuat proses cloning berjalan dengan lebih cepat. Poses cloning rata-rata berjalan 100 Gb per jam.
- Jangan terburu-buru menghapus atau memformat harddisk lama Anda. Pastikan semua berjalan dengan lancar, tidak ada data yang rusak atau tertinggal, baru bersihkan harddisk lama Anda. Supaya jika terjadi kesalahan dengan proses cloning atau ada kesalahan dengan harddisk/SSD baru, Anda masih bisa mengambil data tersebut dari harddisk yang lama.
- Setelah proses cloning selesai, jangan lupa set boot disk (boot priority) ke harddisk/SSD yang baru melalui BIOS, agar OS Anda berjalan dari harddisk/SSD yang baru bukan dari harddisk lama. Untuk cara set boot disk Anda bisa mencari di Google karena setiap komputer akan berbeda-beda caranya.
Untuk videonya, kalian bisa tonton dari sini
Semoga membantu!
Pingback: Komputer Lemot? Ganti Harddisk Dengan SSD - Herwin Lab
Mantap sekali, nanti dicoa deh.
Terima kasih sharingnya.
Pingback: Solusi Laptop Lemot, Ganti SSD Laptop | Herwin Lab
gan…kalau harddisk lama windowsnya error, lalu program/data dipindahkan ke windows baru..apakah windows baru ikut error jg? Bila iya..Solusinya bgmn bila kita hanya memindahkan program/data yg terinstall di windows lama agar bisa di cloning? tq
Halo Eric,
Jika Windowsnya saja yang error seharusnya di Windows baru tidak error, tapi besar kemungkinan program-program yang terinstall tidak dapat digunakan karena ada bagian yang tertinggal.
Pada dasarnya cloning adalah proses copy 1:1, jadi jika Windows di harddisk lama sudah error, lalu diclone ke harddisk baru, maka di harddisk barupun akan error.
Yang pasti bisa diselamatkan adalah data, untuk program saya ragu jika dicopy begitu saja apakah masih bisa berjalan.
Caranya dengan men-clone drive yang berisi program dan data, selain drive yang berisi Windows, ke harddisk baru. Bisa juga dengan memasang harddisk lama sebagai harddisk eksternal atau dijadikan non bootable drive, set harddisk baru yang Windowsnya tidak error sebagai boot drive, lalu tinggal diakses dan dicopy saja data-data dari harddisk lama.
Semoga membantu.
Hi Herwin,
terima kasih atas sharing nya. Kalo aplikasi VPN sperti F5 itu kan detect network adapter pc lama, apakah setelah clone juga mnyesuaikan adapter pc baru 1:1 jg?
Hi Erwin,
Ini ceritanya mau pindah data dari PC lama ke PC baru ya? Kalau seperti itu kemungkinan tidak bisa, karena data yang terbawa pasti data yang sesuai dengan komponen hardware di PC lama. Jadi harus intall/setting ulang.
Kalau ceritanya hanya ganti harddisk lama dengan harddisk baru, ini bisa. Karena komponen hardware nya masih sama, termasuk network adapter nya.
Semoga membantu.
Hi Herwin,
thanks for respon cepatnya.
maksud ane, ganti HDD di laptop baru yg terinstall VPN dengan SSD (dari PC lama).
Hi Erwin,
Kalau hanya ganti harddisk should be as smooth as silk 🙂
Hi Herwin,
– bagaimana untuk tipe partisi, HD lama bertipe GPT dan yang baru MBR? Apakah tipe partisi pada HD baru harus disamakan dengan yang lama? Kalau ya, bagaimana cara aman untuk menggantinya?
– apakah HD baru harus diformat terlebih dahulu karena masih ada OS windows dan data?
Thanks.
Hi Erwin,
Ya betul, harddisk baru sebaiknya diformat terlebih dahulu atau cukup delete partisi saja.
Proses clone otomatis akan menyesuaikan tipe partisi harddisk baru dengan tipe partisi harddisk lama, jadi kita tidak perlu mengatur-atur lagi.
gan mau tanya kalo kloning dari hardisk lama ke hardisk baru, misal yang mau dikloning hanya lokal disk C nya saja, data D, & E nya di biarkan, apakah bisa ?
Halo Nauful,
Bisa, waktu cloning kita bisa memilih drive mana saja yang mau dicopy.
Gan, klo udh ganti hdd baru trus mau pke yg lama lagi, apakah bisa, meskipun os nya sama² win. 7?
Halo Farhan,
Ganti kembali ke hdd lama? Bisa kok.
Bisa ya gan? Soalnya banyak yg bilang kudu di install ulang dlu trus klo diganti bakalan blue screen
Hi Farhan,
Dulu saya pernah clone hdd, lalu saya lupa mengganti bootnya ke hdd baru. Dan ternyata bisa jalan dengan normal. Jadi dari hdd lama atau hdd baru sama-sama tidak ada masalah. Yang penting dari BIOS dipastikan bootnya sudah benar.
Semoga membantu.
saya ingin bertanya
Kan laptop saya baru saja diperbaiki, tapi hardisk nya diganti, pdhl hardisk saya yg lama baik² saja, pertanyaannya apakah klo ganti hardisk kembali ke yg lama, apakah harus diinstal ulang? Takutnya bakal terjadi kesalahan fatal , mengingat hardisk nya sdh lama tdk dipasang selama diperbaiki. Maaf ya pak, masih newbie hehe
Halo Al Ghazali,
Apa ada komponen lain yang diganti, terutama motherboard/mainboard?
Jika motherboard tidak diganti dan yakin bahwak harddisk lamanya baik-baik saja, seharusnya harddisk lama tetap dapat digunakan. Jika motherboard diganti, kemungkinan ada software yang error, karena ada beberapa software yang diprogram untuk membaca ID dari motherboard.
Semoga membantu.
Motherboard nya gk diganti, cuma VGA nya pak. Trus win. nya berbeda.
Kalau begitu seharusnya baik-baik saja 🙂
Halo,bro gimana menyelesaikan masalah? (clone failed -erro 0)
Semua langkah sudah saya lakukan.
Sdd saya baru saya ingin meclone windows saya ke sdd baru dari sebelumnya Hdisk lama ,apakah bermasalah dengan pertisi, data, atau progam windows 7 saya???
Terima kasih sebelumnya.
Halo Diwa,
Clone failed bisa terjadi karena banyak kemungkinan. Umumnya karena ada bad sector atau interupsi dari antivirus.
Bisa dicoba solusi yang paling mudah dulu, coba matikan antivirus selama proses cloning.
Semoga berhasil.
Pingback: Apa itu NAND Flash di SSD? SLC, MLC, dan TLC | Herwin Lab
Gan saya mau balikin clone windows dari Hdd ke SSD udah ngikutin cara seperti di atas.. Seting Bios Priority dari SSD udah kembali ke HDD..setelah save dan exit eror reboot and select proper boot device.. Gimana ya gan?
Gan, kalo copy system dari ssd ke hdd gimana gan? Keblikannya gitu,, misalkan suatu saat ssd rusak jadi ada backup nya di hdd..
Halo Dearly,
Caranya sama persis seperti clone HDD ke SSD. Hanya source dan destinationnya disesuaikan lagi.
Source dari SSD dan destination ke HDD.
Semoga membantu.
Gan, kalau untuk cloning SSD yang type PCIe ke PCIe lagi bagaimana? Terutama slot PCIe dilaptop saya cuman 1, niatnya saya mau pindahin data system yg di SSD lama ke SSD baru
Halo Kevin,
1. Bisa pakai external case untuk convert PCIe ke USB,
2. Atau kalau mau sedikit repot, pakai temporary storage, misalnya harddisk eksternal atau disk lain yang tipe SATA. Jadi clone dulu SSD PCIe sumber ke temporary storage, cabut SSD PCIe sumber, pasang SSD PCIe tujuan, setelah itu baru clone lagi dari temporary storage ke SSD PCIe tujuan.
Semoga membantu
gan, kalau misalnya hardisk yang lama sudah terkena bad sector, terus osnya mau dipindahkan ke hardisk baru. apakah bisa?
Halo Dika,
Bisa, selama bad sector nya tidak berdampak langsung ke OS di harddisk lama.
Nanti di Macrium, di bagian advanced, check opsi “Ignore bad sectors…”
Semoga membantu
Gan, klo di cloning itu windows nya trial apa ndk? di HDD saya windows nya ori , rencana mau saya cloning ke SSD, soalnya ada yg bilang bahwa Windows nya yg di cloning ke tempat baru (SSD) itu jd trial, kecuali klo punya serial number ya.. kan serial number nya saya tdk tau letaknya dimana…
Halo Anto,
SSD akan dipakai di komputer yang sama?
Jika digunakan di komputer yang sama, maka tetap akan terdeteksi sebagai Windows original.
Jika digunakan di komputer lain, maka tergantung jenis lisensi dari Windows tersebut, apakah jenis retail, OEM, atau volume. Hanya lisensi jenis retail (biasanya ada dus nya) yang dapat dipindahkan.
Semoga membantu.
Pingback: Perbedaan Jenis Lisensi Windows Original | Herwin Lab
Hdd lama 320 G ( dibagi jadi disk c dan d ) mau klon ke ssd 240 G .. langsung saya klon bisa kan ya,nanti partisinya otomatis jadi 2 disk lagi kan ( c dan d )? Soalnya disk c baru ke isi 50 giga dan d masih kosong
Halo Firman,
Bisa, nanti bisa diatur size masing-masing drive sebelum proses clone dimulai.
Ok thanks
Mau tanya, saya punya pc baru, apakah bisa saya ambil hdd di laptop lama sya dan langsung di pasang ke pc yg baru? Soalnya sya malas beli hdd baru untuk pc, jadi mau ambil dari laptop lama aja..
Halo Bagus,
Bisa saja, namun operating system (Windows) dan beberapa aplikasi mungkin akan menjadi invalid, harus diaktivasi ulang, atau bahkan diinstall ulang, karena ada software yang metode verifikasinya menggunakan ID hardware (biasanya ID motherboard/mainboard).
Semoga membantu.
Halo
Saya pakai 1 ssd m.2 nvme pcie 3 untuk seluruh sistem dan aplikasi tanpa partisi. Saya mau tambah 1 ssd lg yg pcie 4 untuk menggantikan ssd lama tsb sebagai sistem. Untuk aplikasi clone saya install di ssd lama atau yg baru ya?lalu stlh clone selesai,dan saya format ssd yg lama, apakah aplikasi clone nya bisa saya uninstall?
Halo Indra,
Aplikasinya install di SSD lama ya, karena nanti SSD baru nya akan tertimpa dengan data yang diclone. Setelah proses selesai, aplikasi boleh diuninstall, tidak akan mempengaruhi data-data yang sudah diproses.
Semoga membantu.
hi herwin
hdd sya sudah cloning, tapi saya mau pakai saja jadi external kalau mau hdd dibalikan semula gimana ya, di cloning ini jadi 3 partisi via diskmanagement ga bisa ada1 partisi yg gabisa diformat samsek…gimana dong
Halo Boim,
Kalau di rollback/undo tidak bisa, caranya sudah benar tinggal diformat saja semuanya.
Yang tidak bisa diformat partisi dengan ukuran yang kecil ya? Kalau benar, bagian itu memang tidak bisa diformat, karena merupakan reserved space untuk harddisknya.
Semoga membantu.
Gan sy kan mau mindahin drive C atau sistem nah untuk drive yg 1 lagi di pindahin juga atau engga ya? Klo di disk management namanya system reserved
Halo Raka,
System reserved itu biasanya bagian dari operating system (Windows), jadi harus diclone juga ya.
Semoga membantu.
bagaimana jika kasusnya saya punya dua laptop
yang satu rusak hdd
yang satu rusak laptop
apakah bisa langsung memindah hdd dari laptop rusak diganti ke laptop yang rusak hddnya?
Halo Heru,
Bisa saja, namun operating system (Windows) dan beberapa aplikasi mungkin akan invalid (harus diaktivasi ulang atau diinstall ulang) karena ada software yang metode verifikasinya menggunakan ID hardware (biasanya ID motherboard/mainboard).
Semoga membantu.
hi mau tanya.. saya berencana ingin ganti ke SSD. Dan saya punya Windows Image Backup yang lama.
Jika saya install ulang windows di SSD baru dengan Os yang sama, apakah Windows Image Backup yang lama masih bisa saya gunakan di SSD baru tanpa Cloning sebelum nya, Karena Windows yang lama sepertinya sudah agak lambat..
Hi Delon,
Bisa, image backup cara kerjanya hampir sama dengan clone.
Semoga membantu.
mau tanya gan klo disaat proses cloning, posisi harddisk baru dijadikan hdd external yg dipasang di hardcase bisa gak?
Halo Ariev,
Bisa, namun prosesnya mungkin menjadi lebih lama karena port USB tidak secepat SATA.
Semoga membantu
gan, ane udh migrasi os windows 10 dr hdd ke ssd… udh booting dr ssd … lancar… tp yg masih jadi ganjalan… di SSD drive C kok tidak ada lambang windows nya ….
Halo Daniel,
Untuk mendapatkan icon dengan lambang Windows, bisa coba googling “change drive icon windows 10”, icon nya bisa tinggal diganti saja.
Semoga membantu
Halo gan, mohon infonya apabila OS dari hardisk sebelumnya sudah dipindahkan ke SSD/hardisk yang baru. nah hardisk sebelumnya saya pakai ke laptop lainnya apa OS di hardisk lama masih bisa digunakan / masih ada ?
Halo Asep Hudaya,
OS tetap ada di harddisk lama, tapi tidak bisa digunakan di laptop lain, karena lisensi berlaku per perangkat, lisensinya akan menjadi invalid.
Semoga membantu.
Gan, kalau saya sudah buat image win7 (drive c) dari hardisk. Hardisknya crash. Kemudian saya beli ssd apa bisa image win7 tsb saya retored di ssd yang baru (hanya pakai recovery disk) trims
Halo Riyan,
Bisa, image bisa untuk restore di hdd/ssd lain.
Semoga membantu.
Terimakasih untuk sharingnya.
Mau tanya gan, saya mau pasang ssd nvme di laptop, misalnya saya sudah melakukan cloning system dari hdd ke ssd nvme, tapi karena ada bug di bios saya, saya tidak bisa edit settingan apapun di bios, jadi saya tidak bisa setting boot priority. Kemungkinan boot priority dari hdd berada diatasnya ssd ya, kalau kondisinyai demikian, jika saya akali dengan melepas hdd, apakah secara otomatis sistem akan boot melalui ssd?
Terimakasih
Halo Arief,
Betul, jika HDD dilepas maka dia akan otomatis mencari OS yang bisa di-load ke boot priority berikutnya.
Semoga membantu.
Jadi setelah cabut hdd, tidak perlu setting boot priority ya?
Betul, tidak perlu lagi.
Baik, terimakasih ya, sangat membantu.
Gan aplikasi kloningnya bisa berjalan di windows 7 gak, terus kalau kita cuma mengcopy drive c saja apakah windows 7 nya akan sama persis? Thanks
Halo Heri,
Menurut keterangan di web, Macrium support Windows 7.
Jika Windowsnya ada di drive C, maka Windows akan berjalan berjalan normal.
Semoga membantu.
Mau tanya pak. Jika saya punya ssd yang sudah terimstal windows dari komputeer lama, lalu saya beli pc rakit sendiri apakah bisa saya pakai ssd komputer lama yang jadinya di komputer baru tinggal main? Lalu apakah driver lain hrus instal lgi?
Halo Richard,
Kalau seperti ini kecil kemungkinan OS atau aplikasi dapat digunakan kembali di komputer baru, karena OS dan beberapa aplikasi memvalidasi ID komputer (mainboard). Jadi kalau pindah ke komputer baru, lebih baik install ulang.
Semoga membantu.
Halo gan, mau nanya, kalau windowsnya ori dan sudah update, setelah di cloning ga ngaruh ya? Masih tetap kebaca ori dan update terakhir? Selama di cloning si motherboard yg sama. Mohon infonya gan
Halo Indra,
Betul, selama masih digunakan di komputer yang sama, masih terdeteksi original dan terupdate.
Semoga membantu.
siang gan, cara menghapus system C di hdd bagaimana ya?
karena hdd saya sudah di cloning ke ssd, khawatir boot bacanya masih ke hdd bagaimana caranya?
Halo Widi,
Jika boot sudah dipilih dari SSD seharusnya sudah aman.
Namun jika ingin menghapus drive C bisa dengan klik kanan pada drive tersebut, lalu pilih format. Hati-hati, karena semua data pada drive tersebut akan terhapus.
Semoga membantu.
maaf gan mau bertanya ,jika sudah mengatur bios agar booting melalui ssd, namun sistem c masih di hardisk yang lama gimana ya ,jadi logo windowsnya masih di sistem c yang di hardisk belum berpindah ke ssd ,terimakasih sebelumnya
Halo Angga,
Jika sudah berhasil boot dari SSD artinya sudah berhasil, logo Windows di drive C hanya sebatas icon saja yang menandakan masih ada Windows di dalam drive tersebut.
Semoga membantu
dan setelah saya running beberapa software lalu saya cek di task manager kenapa ssd masih 0% sedangkan hardisk yang menjalankan ,bukankah seharusnya sudah jadi tugas ssd ya gan
Mungkin bisa dicek kembali, apakah sudah benar-benar boot dari SSD atau belum, bisa dengan cara mencopot harddisk sehingga hanya tersisa SSD. Karena bisa terjadi gagal boot dari SSD, lalu sistem secara otomatis mencari bootable drive lainnya, yang kemungkinan adalah harddisk tersebut.
jika gagal artinya harus install ulang windows di ssd kah ?
Jika gagal bisa mengulang proses clone nya saja, atau kalau mau install ulang pun boleh, tapi data-data di harddisk tidak pindah ke SSD.
apa tidak masalah jika saya format drive c nya?
Jika sudah yakin, tidak masalah. Karena setelah diclone, data di harddisk akan sama dengan data di SSD.
Saya baru semalam mencoba clone hdd ke ssd, semua langkah sdh benar dan proses clone sdh berjalan 15% krn sptnya bakal lama, saya matikan layar nya, sekitar 15 menit sy check proses, sy nyala kan monitor, tampilan nya sdh berwarna hitam dgn info bhw tdk ada booting system … sy coba utak atik, tuker kabel nya, copot hdd, bgt copot ssd, hdd jalan kembali dgn normal…ternyata masalag di ssd, sy cb single booting dgn ssd dgn harapan cloning berhasil, mngkn crash dgn hdd tp ternyata tdk bs, dan ssd tdk terdeteksi di disk management, apps macrium. Putus asa juga, skrg malah tdk terpakai. Ada solusi, bro…? Tq sebelumnya
Halo Yanto,
Kalau dari cerita tersebut sepertinya proses clone nya gagal. Karena biasanya setelah clone tidak ada restart otomatis, alias seharusnya komputer masih hidup dalam posisi terakhir.
Apakah SSD nya baru? Kalau sampai tidak terdeteksi sama sekali mungkin ada kerusakan di SSD, bisa coba claim garansi.
Semoga membantu.
Gan mau nanya, saya sudah selesai clone HDD ke SDD tapi masih belum kebaca OS yang di SSD nya, sedangkan SSD nya sudah ada OS nya
Halo Lionnn,
Apakah SSD nya terbaca?
Pastikan juga boot priority nya diset menjadi SSD yang lebih atas ya, supaya OS dari SSD yang dijalankan.
Smeoga membantu.
Gan, mau nanya, windows saya di hard disk lama kayanya error, ga bisa booting. Saya rencana mau ganti ssd dulu. Nanti aplikasi clone nya apa bisa didonlod kalau saya lgsg pasang ssd nya tanpa masang hdd yg lama? Bgmn cara install nya? Terima kasih
Halo Made,
Kalau kasus seperti ini sepertinya tidak bisa ya, karena Windows yang error itupun akan ikut ter-clone. Saran saya install Windows yang baru saja di SSD, lalu atur boot dari SSD, pasang HDD yang lama, dan copy data dari HDD yang lama ke SSD (seperti sebagai HDD external).
Semoga membantu.
kalau ingin programnya(game) aja gimana? saya mau ganti hdd ke ssd di PC yg sama, untuk windowsnya ingin fresh install di ssd baru tapi pengen pindahin game di hdd lama ke ssd tanpa perlu download ulang gamenya, kalau game dari steam/epic itu udah ada fiturnya untuk pidahin data gamenya, tapi kalau game yg pake launcher sendiri itu bingung harus gimana pindahin datanya tanpa perlu download ulang
Halo Intan,
Kalau ini agak sulit, sebagian besar aplikasi akan tidak jalan dan kemungkinan setiap aplikasi butuh tindakan yang berbeda-beda pula kalau ingin diusahakan berfungsi kembali. Lebih baik jika data dari tiap aplikasi bisa dibackup menggunakan fitur backup yang tersedia, lalu direstore kembali setelah install ulang.
Semoga membantu.