Terlalu Gelap, Memoar Kuartal 1 2020

Hari ini, 18 Maret 2020. Kita sudah berada pada bagian akhir dari Q1 2020.

Awal tahun yang mengejutkan. Membuat kita mengerutkan dahi dan menghela napas.

Harapan dari tahun 2019 untuk menyambut tahun 2020 yang lebih baik sekejap sirna, berganti dengan ketakutan, kegentingan, kepanikan, putus asa, dan pesimisme.

Banjir Jakarta 2020

Tepat 1 Januari 2020, kami yang tinggal di Jakarta disambut dengan banjir besar yang sudah lama tidak terjadi. Hujan turun sejak 31 Desember 2019, tidak berhenti sampai matahari terbit di tahun yang baru, dan baru mulai surut pada 3 Januari 2020.

Setelah banjir di awal tahun itu, banjir di Jakarta menjadi lebih sering dan “wajar”. Paling tidak ada 2 sampai 3 kali bajir lagi yang terjadi. Biasanya kita akan was-was ketika hujan dimulai dari malam hari dan tidak berhenti sampai esok harinya. Pagi itu kemungkinan besar kita sudah bisa melihat genangan air di jalanan.

Terganggu? Jelas. Aktivitas ekonomi berhenti, banyak kantor yang tutup, banyak pekerja tidak bisa masuk, ada barang-barang yang rusak kebanjiran, banyak jalan tidak dapat dilintasi, dan masalah-masalah lainnya.

Semoga kedepannya Jakarta menjadi semakin baik.

Predator Pasar Modal, Transaksi Saham Menciut

Industri keuangan Indonesia diterpa masalah salah kelola oleh manager investasi. Salah atau sengaja salah?

Mereka adalah predator pasar modal, sebuah kosa kata yang cukup terkenal belakangan ini. Mereka yang dipercayakan sejumlah dana oleh masyarakat maupun institusi, menyalahgunakan sumber daya yang ada untuk kepentingan pribadi. Menempatkan investasi dengan tidak bijak, menyalahi aturan pengelolaan dana, dan lebih lagi berafiliasi dengan pihak berkepentingan.

Minna Padi, Jiwasraya, Asabri, Emco adalah nama-nama yang tergulung kasus ini. Reksadana tidak dapat dicairkan, kerugian investasi yang fantastis, asuransi yang tidak mampu membayar claim, sampai produk-produk yang ditutup atau dibekukan.

Masyarakat yang ingin berinvestasi untuk masa depannya mendadak kehilangan masa depan. Apa yang mereka sisihkan, yang mereka korbankan selama ini, lenyap. Bertriliun-triliun menguap.

Salah satu penulis pasar modal yang saya ikuti, Teguh Hidayat, membahas banyak tentang fenomena ini. Bahkan ia sempat dimintai pendapat oleh Kantor Staff Presiden dan DPR RI mengenai hal ini. Berikut ini beberapa pembahasan beliau:

Volume Transaksi IHSG Jatuh 2019-2020

Kejadian ini membuat sekitar 800 rekening dibekukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena terindikasi terlibat dalam “permainan jahat”. Dan dampaknya transaksi di Bursa Efek Indonesia turun sekitar 38%.

Saham-saham gorengan yang menjadi jaring uang para predator mulai mengendap di dasar harga, “gocap”.

Corona Virus, COVID-19

Topik terpanas sejauh ini, Corona Virus, COVID-19. Dunia panik, kita tidak siap.

Kita tidak pernah mengantisipasi hal seperti ini. Tidak seperti perang melawan teroris atau separatis yang terus menerus kita latih, kita simulasikan, dan kita persiapkan. Perang melawan virus bahkan tidak kita bayangkan.

Kondisi Dunia Corona Virus COVID-19
edition.cnn.com – 18 Maret 2020

Virus ini menyerbu China, berawal di kota Wuhan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Saat itu kita dibuat terkejut dengan pengisolasian kota Wuhan, pengisolasian terbesar sepanjang sejarah manusia. Hari ini kita tidak terkejut lagi karena bahkan beberapa negara telah mengisolasi diri.

Ratusan ribu orang terjangkit, ribuan orang meninggal. Dan terus bertambah.

Selagi kita disibukan dengan perang dagang, senjata nuklir, dan hal lainnya. Sesuatu yang selama ini tidak kita pikirkan dan tidak kita antisipasi menyebabkan masalah global yang sangat besar, amat sangat besar.

Pasar Saham Ambruk

Saham Ambruk, Krisis 2020

Awal tahun 2020 dunia saham dan ekonomi secara keseluruhan belum bisa keluar dari tekanan yang sudah terjadi sejak 2019. Perang dagang, stagnasi perdamaian Korea Utara, Jiwasraya, dan masalah “kecil” lainnya. Itu semua bukan apa-apa dibanding COVID-19. Saat saya menulis ini, IHSG sedang ambruk 2.95%, kemarin -4.9%. Bahkan bursa Amerika Serikat beberapa hari lalu mengalami penurunan hingga belasan persen dalam sehari.

Auto reject bawah, suspend perdagangan, penurunan lebih dari 5% per hari sudah menjadi makanan sehari-hari sekarang, saya sudah mulai terbiasa. Miris.

Perang Minyak Arab Saudi

Komoditas Minyak Drop 2020, Perang Minyak Arab Saudi - Rusia
investing.com – 18 Maret 2020

Satu lagi yang cukup kacau di kondisi yang sudah kacau ini. Terjadi “no deal” antar anggota OPEC (negara pengekspor minyak) sendiri dan Rusia.

Maksud hati ingin menaikan harga minyak dengan memangkas produksi minyak. Anggota OPEC terus menekan Arab Saudi agar memangkas produksi lebih besar lagi, karena Arab Saudi merupakan penghasil minyak terbesar di dunia.

Hal lain lagi, Rusia, yang juga negara penghasil minyak tapi tidak tergabung dalam OPEC, tidak mau mengikuti kesepakatan tersebut. Jika dibiarkan, hal ini akan menguntungkan Rusia, karena produksinya tetap normal, namun mendapatkan harga yang lebih tinggi.

Keadaan ini membuat Arab Saudi marah besar. Bukannya memangkas produksi dan menaikan harga, Arab Saudi malah menaikan produksi dan mengobral minyak di harga 30 dolar/barel, dimana kondisi sebelumnya harga minyak berada di kisaran 50 dolar/barel.

Dampaknya? Banyak negara-negara penghasil minyak yang bahkan biaya produksi per barelnya lebih dari 30 dolar. Amerika memproduksi dengan biaya 45 dolar/barel, Rusia dengan biaya 30 dolar/barel. Mau jadi apa mereka? Daripada produksi, mending beli saja sama Arab Saudi.

Tulisan yang menarik dari Bp. Dahlan Iskan mengenai kejadian ini: MbS Tiwikrama.

Terlalu Gelap,

Keadaan sekarang memang kacau balau.

Tapi kita tetap percaya, ada harapan di masa depan, akan datang masa pemulihan.

Badai berlalu, musim berganti.

Suatu saat kita akan melihat ke belakang, mengenang apa yang pernah terjadi.

Kita bagian dari masa itu, pelaku sejarah. Momen ini akan menjadi kisah menarik untuk generasi berikutnya.

Semoga, semoga kita belajar banyak dari hari-hari ini.

Terlebih, bisa berbangga dengan apa yang kita lakukan.

4 thoughts on “Terlalu Gelap, Memoar Kuartal 1 2020”

  1. Pingback: Rekor Harga Minyak Terendah, COVID-19 Mengukir Sejarah Lagi | Herwin Lab

  2. Pingback: Coronavirus COVID-19 Hukuman TUHAN? | Herwin Lab

  3. Pingback: Meditasi, Berhenti Sejenak Bersama Kesadaran | Herwin Lab

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *